JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono menghadiri puncak peringatan Hari Anak Nasional 2014 di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Rabu (6/8/2014), pada pukul 10.00 WIB.
Acara ini terasa istimewa karena dihadiri oleh mantan Presiden RI BJ Habibie, dan kerabat tiga mantan Presiden RI, yaitu mantan Ibu Negara Sinta Nuriyah Abdurrahmanwahid; anak mantan Presiden RI Soeharto, Siti Hardiyanti Rukmana dan Siti Hediati Soeharto; dan anak mantan Presiden RI Soekarno, Guruh Soekarno Putra
Dalam sambutannya, Presiden SBY mengatakan, undang-undang mengamanatkan empat hak pokok bagi anak-anak kita, yakni hak: a. Perawatan dan pengasuhan; b. Kesehatan; c. Pendidikan dan rekreasi; dan d. Perlindungan dari kekerasan, ekploitasi, dan deskriminasi.
Hak-hak anak tersebut, kata Presiden SBY, menjadi tugas kita semua untuk memberikannya dengan tanggung jawab.
"Semua itu menjadi tugas dan kewajiban para orangtua, para guru, dan jajaran pemerintah di seluruh Indonesia," kata Presiden, seperti dilansir laman setkab.go.id.
Terkait hak-hak itu, Presiden menginstruksikan kepada para Gubernur, Bupati, dan Walikota di seluruh Indonesia untuk memberikan perhatian khusus, termasuk mengalokasikan anggaran yang cukup bagi pendidikan dan pengasuhan anak-anak kita.
“Saya berharap, tolong pers juga bisa mengikuti, agar para Gubernur, Bupati, dan Walikota membangun dan menyiapkan ruang di kota masing-masing agar anak-anak kita bisa bermain, bisa berekreasi, dan berolahraga,” pinta Presiden SBY.
Kepala Negara juga meminta kepada para pemimpin daerah, pemimpin instansi, baik pusat maupun daerah untuk memberikan kemudahan dan membangun fasilitas bagi anak-anak berkebutuhan khusus, apakah di stasiun kereta api, di terminal bus, bandar udara, atau di tempat-tempat publik yang lain.
“Bangun dan siapkan fasilitas ini. Ini kematangan sebuah bangsa, peradaban sebuah bangsa yang juga menghormati dan memperlakukan dengan baik siapapun, termasuk saudara-saudara kita, anak-anak kita yang tergolong berkebutuhan khusus tadi,” tutur Kepala Negara
Presiden mengingatkan, bahwa setiap anak membutuhkan perhatian dari orangtuanya, bukan sekedar uang jajan, ingin menyampaikan pendapatnya, dan tidak dianggap sebagai anak kecil terus.
Anak-anak, kata Presiden, juga tidak ingin selalu diatur, dilarang. "Anak-anak juga ingin jika berprestasi ingin mendapat ucapan selamat, bukan sedikit-sedikit dimarahi, apalagi dihukum. Itulah memori kita sewaktu kita menjadi anak, menjadi pelajar, dan sebagai remaja," kata Presiden.
Menurut Presiden SBY, data sensus 2010 menyebutkan bahwa 30% jumlah penduduk Indonesia adalah anak-anak, dengan jumlah lebih dari 82 juta jiwa. Jika 82 juta anak-anak kita itu kelak menjadi sumber daya manusia yang berkarakter kuat, yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, yang unggul dan berdaya saing, Presiden meyakini, mereka akan menjadi human capital yang akan mengubah masa depan bangsa dan negara kita.
Oleh karena itu, Presiden menambahkan, menjadi tugas pemerintah, tugas negara, dan tugas kita semua untuk mendidik anak-anak menjadi manusia Indonesia yang unggul dan berdaya saing.
Pada akhir pidatonya Presiden menyatakan keprihatinan atas maraknya kejahatan terhadap anak, kejahatan yang dilakukan oleh anak, penyalahgunaan narkoba, adopsi ilegal, penyelundupan dan perdagangan anak, kejahatan seksual terhadap anak, juga penyalahgunaan internet yang merusak jiwa serta kepribadian anak-anak.
Penghargaan untuk Ibu Ani
Dalam acara yang digelar di Gedung Sasana Kriya ini, juga disampaikan penghargaan Ksatria Bakti Husada Aditya oleh Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi kepada Ibu Negara Ani Yudhoyono atas jasa-jasanya dalam mendukung pembangunan di bidang kesehatan.
Selain itu, Presiden SBY juga menandatangani sampul hari pertama perangko seri Ibu Negara didampingi Ibu Negara, BJ Habibie, Sinta Nuriyah, Menkominfo, Menteri Peranan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Linda Gumelar, Guruh Soekarno Putra, Siti Hardiyanti Rukmana, dan Dirut PT Pos Indonesia.
Selain itu, juga dilakukan penyerahan Buku Mutiara Inspirasi; Warisan Nilai-nilai Perempuan Pahlawan Indonesia bagi Generasi Penerus Bangsa oleh Menteri PPPA Linda Gumelar kepada Kepala Perpustakaan Nasional, dan Ketua Forum Anak Nasional.
Penyerahan Piala kepada pemenang Lomba Cipta dan Festival Lagu Anak tingkat Nasional Tahun 2014 oleh Menparekraf
Penyerahan Bantuan Program Kesejahteraan Sosial Anak (PKSA) oleh Menko Kesra yang diserahkan secara simbolis kepada 5 anak terlantar, jalanan, dan berkebutuhan khusus.
Tampak hadir dalam kesempatan Hari Anak Nasional itu antara lain Wakil Presiden Boediono, Menko Kesra Agung Laksono, Mendagri Gamawan Fauzi, Seskab Dipo Alam, Menparekraf Marie Elka Pangestu, dan Menkominfo Tifatul Sembiring.
Terkait hak-hak itu, Presiden menginstruksikan kepada para Gubernur, Bupati, dan Walikota di seluruh Indonesia untuk memberikan perhatian khusus, termasuk mengalokasikan anggaran yang cukup bagi pendidikan dan pengasuhan anak-anak kita.
“Saya berharap, tolong pers juga bisa mengikuti, agar para Gubernur, Bupati, dan Walikota membangun dan menyiapkan ruang di kota masing-masing agar anak-anak kita bisa bermain, bisa berekreasi, dan berolahraga,” pinta Presiden SBY.
Kepala Negara juga meminta kepada para pemimpin daerah, pemimpin instansi, baik pusat maupun daerah untuk memberikan kemudahan dan membangun fasilitas bagi anak-anak berkebutuhan khusus, apakah di stasiun kereta api, di terminal bus, bandar udara, atau di tempat-tempat publik yang lain.
“Bangun dan siapkan fasilitas ini. Ini kematangan sebuah bangsa, peradaban sebuah bangsa yang juga menghormati dan memperlakukan dengan baik siapapun, termasuk saudara-saudara kita, anak-anak kita yang tergolong berkebutuhan khusus tadi,” tutur Kepala Negara
Presiden mengingatkan, bahwa setiap anak membutuhkan perhatian dari orangtuanya, bukan sekedar uang jajan, ingin menyampaikan pendapatnya, dan tidak dianggap sebagai anak kecil terus.
Anak-anak, kata Presiden, juga tidak ingin selalu diatur, dilarang. "Anak-anak juga ingin jika berprestasi ingin mendapat ucapan selamat, bukan sedikit-sedikit dimarahi, apalagi dihukum. Itulah memori kita sewaktu kita menjadi anak, menjadi pelajar, dan sebagai remaja," kata Presiden.
Menurut Presiden SBY, data sensus 2010 menyebutkan bahwa 30% jumlah penduduk Indonesia adalah anak-anak, dengan jumlah lebih dari 82 juta jiwa. Jika 82 juta anak-anak kita itu kelak menjadi sumber daya manusia yang berkarakter kuat, yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, yang unggul dan berdaya saing, Presiden meyakini, mereka akan menjadi human capital yang akan mengubah masa depan bangsa dan negara kita.
Oleh karena itu, Presiden menambahkan, menjadi tugas pemerintah, tugas negara, dan tugas kita semua untuk mendidik anak-anak menjadi manusia Indonesia yang unggul dan berdaya saing.
Pada akhir pidatonya Presiden menyatakan keprihatinan atas maraknya kejahatan terhadap anak, kejahatan yang dilakukan oleh anak, penyalahgunaan narkoba, adopsi ilegal, penyelundupan dan perdagangan anak, kejahatan seksual terhadap anak, juga penyalahgunaan internet yang merusak jiwa serta kepribadian anak-anak.
Penghargaan untuk Ibu Ani
Dalam acara yang digelar di Gedung Sasana Kriya ini, juga disampaikan penghargaan Ksatria Bakti Husada Aditya oleh Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi kepada Ibu Negara Ani Yudhoyono atas jasa-jasanya dalam mendukung pembangunan di bidang kesehatan.
Selain itu, Presiden SBY juga menandatangani sampul hari pertama perangko seri Ibu Negara didampingi Ibu Negara, BJ Habibie, Sinta Nuriyah, Menkominfo, Menteri Peranan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Linda Gumelar, Guruh Soekarno Putra, Siti Hardiyanti Rukmana, dan Dirut PT Pos Indonesia.
Selain itu, juga dilakukan penyerahan Buku Mutiara Inspirasi; Warisan Nilai-nilai Perempuan Pahlawan Indonesia bagi Generasi Penerus Bangsa oleh Menteri PPPA Linda Gumelar kepada Kepala Perpustakaan Nasional, dan Ketua Forum Anak Nasional.
Penyerahan Piala kepada pemenang Lomba Cipta dan Festival Lagu Anak tingkat Nasional Tahun 2014 oleh Menparekraf
Penyerahan Bantuan Program Kesejahteraan Sosial Anak (PKSA) oleh Menko Kesra yang diserahkan secara simbolis kepada 5 anak terlantar, jalanan, dan berkebutuhan khusus.
Tampak hadir dalam kesempatan Hari Anak Nasional itu antara lain Wakil Presiden Boediono, Menko Kesra Agung Laksono, Mendagri Gamawan Fauzi, Seskab Dipo Alam, Menparekraf Marie Elka Pangestu, dan Menkominfo Tifatul Sembiring.