Seperti dikutip dari My Zimbabwe, keadaan aneh itu dialaminya setelah melakukan hubungan seks dengan seorang perempuan yang sudah menikah. Masyarakat setempat meyakini kondisi Dhliwayo itu terjadi karena runyoka, semacam kekuatan magis yang dilakukan melalui ritual di kelompok etnis tertentu di Zimbabwe untuk mencegah pasangan melakukan perselingkuhan.
"Masalah yang dialami Dhliwayo mungkin sebagai hasil dari runyoka. Ini karena karena menurut orang-orang sekitar dia melakukan hubungan seks dengan [erempuan yang sudah menikah di area yang sama. Setelah Dhliwayo memberi tahu peremouan itu tentang masalahnya, perempuan itu kabur ke Afrika Selatan, tempat di mana suaminya dikabarkan bekerja," ujar seorang informan yang mengaku bernama Dube.
Menurut pengakuan Dhliwayo perempuan yang belum diketahui identitasnya itu mengajaknya tidur bersama setelah tidak bisa memberi upah atas pekerjaan yang dilakukan pria itu di wismanya.
Kini Dhliwayo hanya bisa menangis. Keluarganya pun berupaya mencari penyembuhan melalui dukun setempat. Keluarganya khawatir Dhliwayo akan segera meninggal jika penyembuhan tidak didapat.
Keadaan semakin buruk setelah istri Dhliwayo mengancam akan meninggalkannya. Apalagi perempuan itu mengaku suaminya sudah lama tidak berhubungan badan dengannya.
"Rumahnya sekarang sepi karena keluarganya pergi untuk mencari dukun dan tabib tradisional demi kesembuhan dari penyakit langka itu," sambung Dube.
Berdasarkan informasi yang dikumpulkan My Zimbabwe, pria beristri di lingkungan tersebut takut melakukan perselingkuhan. Mereka khawatir penisnya menghilang akibat melakukan perselingkuhan dengan istri orang.
Runyoka dikenal sebagai suatu penyakit yang terjadi akibat berhubungan seks dengan wanita menikah yang 'dipagari' oleh suaminya melalui cara-cara tradisional. Sehingga setiap laki-laki lain yang berhubungan seks dengan perempuan itu mengembangkan penyakit tertentu. Ritual ini dilakukan suami tanpa sepengetahuan istrinya.
Seseorang yang percaya alat kelaminnya akan masuk ke dalam tubuh, menyusut atau hilang disebut genital retraction syndrome atau Koro Syndrome. Hal ini bisa terjadi pada laki-laki maupun perempuan.
Kondisi pada laki-laki adalah sering merasa penisnya masuk atau menyusut ke dalam, sedangkan pada perempuan merasa payudaranya yang menyusut. Gangguan ini sering terjadi di daerah Afrika dan Asia, sebagian besar muncul di daerah yang akses informasi medisnya sedikit sehingga orang percaya dengan mitos, kutukan dan takhayul.
Kondisi ini sering juga disebut dengan Penis Panic, yang mana sekelompok laki-laki akan mulai percaya bahwa penisnya menyusut atau benar-benar hilang sehingga menyebabkan kepanikan massa, seperti dikutip dari psychcomp.com
Beberapa ahli menyebut kondisi ini sebagai sebuah gangguan mental, hal ini karena kecemasan yang ekstrem di antara kelompok kadang menyebabkan gangguan mental pada orang-orang dalam kelompok tersebut. Meskipun kondisi ini sangat sulit untuk dipahami, tapi pikiran yang dimiliki oleh masyarakat tersebut sangat kuat. Sindrom ini berkaitan erat dengan kepercayaan budaya dan sihir voodoo.