SAYABANAK - Sakit kepala memang banyak menyerang di musim hujan, baik karena sering kedinginan maupun memikirkan jemuran yang tidak kering-kering. Khusus bagi penderita sakit kepala sebelah atau disebut juga migrain, waspadai juga ancaman petir.
Tenang, tidak ada penelitian yang mengatakan bahwa penderita migrain lebih mudah disambar petir. Namun demikian, sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa tingkat kekambuhan migrain akan meningkat dalam cuaca buruk yang disertai banyak petir.
Profesor Vincent Martin yang melakukan penelitian tersebut mengatakan, penyebabnya adalah gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh petir. Saat petir terbentuk, pancaran gelombang elektromagnetik yang besar bisa menyebabkan kekambuhan migrain.
Selain itu, gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh petir juga meningkatkan polusi udara berupa ozone. Bukan ozone yang menyebabkan migrain, tetapi gas tersebut memicu pelepasan spora jamur tertentu yang diketahui bisa memicu migrain.
Dalam penelitiannya, Prof Martin mengamati sejumlah penderita migrain kambuhan selama kurang lebih 3-6 bulan. Saat muncul petir, Prof Martin dan timnya berusaha mengukur jarak antara titik sambaran petir dengan rumah masing-masing partisipan.
"Temuan kami menunjukkan adanya peningkatan risiko migrain sebesar 19 persen di hari yang banyak petir, meski sudah disesuaikan dengan faktor lain termasuk cuaca itu sendiri," kata Prof Martin dari University of Cincinnati seperti dikutip dari Daily Mail, Jumat (25/1/2013).
Hubungan antara migrain dengan beberapa faktor cuaca lain seperti tekanan barometrik dan kelembaban udara selama ini memang masih simpang siur. Sama halnya dengan faktor-faktor tersebut, hubungan petir dengan migrain juga masih butuh penelitian lebih lanjut.
sumber
