SAYBANAK - Seorang psikolog yang mengkhususkan diri dalam pendalaman perkembangan anak, Lynne Murray, mengungkapkan beberapa fakta menarik seputar apa yang terjadi dalam otak bayi. Tiga diantaranya kami bagikan di sini…
1. Keuntungan memiliki bayi yang rewel
1. Keuntungan memiliki bayi yang rewel
Jika Anda memiliki bayi yang sering menangis dan sulit untuk ditenangkan, jangan buru-buru merasa kesal dan kecewa lho, karena menurut Lynne, dengan lingkungan yang penuh kasih sayang, bayi jenis ini dapat berkembang dengan positif, baik secara fisik maupun emosional. Jika ia mendapatkan perhatian yang cukup, kelak ia dapat tumbuh menjadi anak yang ‘mudah diarahkan’.
Namun demikian, jika ia tumbuh di tengah lingkungan yang buruk (kasar, kurang kasih sayang, dsb), maka resiko untuk menjadi anak yang sulit diatur memang lebih besar dibandingkan bayi yang berpembawaan tenang.
Mengapa demikian?
Ternyata berdasarkan penelitian, bayi yang rewel biasanya lebih merespon terhadap dunia di sekitar mereka. Makanya istilah yang tepat untuk mereka adalah bayi ‘sensitif’ ;) Kalau lingkungannya baik, maka perkembangannya pun positif. Kalau lingkungannya buruk, maka perkembangannya pun negatif.
2. Membaca sejak dini
Namun demikian, jika ia tumbuh di tengah lingkungan yang buruk (kasar, kurang kasih sayang, dsb), maka resiko untuk menjadi anak yang sulit diatur memang lebih besar dibandingkan bayi yang berpembawaan tenang.
Mengapa demikian?
Ternyata berdasarkan penelitian, bayi yang rewel biasanya lebih merespon terhadap dunia di sekitar mereka. Makanya istilah yang tepat untuk mereka adalah bayi ‘sensitif’ ;) Kalau lingkungannya baik, maka perkembangannya pun positif. Kalau lingkungannya buruk, maka perkembangannya pun negatif.
2. Membaca sejak dini
Kegiatan membaca bisa dimulai sejak dini, bahkan sejak bayi. Kegiatan ini selain dapat meningkatkan kemampuan berbahasa si kecil, juga dapat melatih rentang daya konsentrasinya.
Menurut American Academy of Pediatrics, kegiatan membaca yang baik untuk bayi adalah yang melibatkannya untuk proaktif dan dapat dimulai bahkan sejak bayi terlihat belum menanggapi atau merespon.
Untuk kegiatan membaca, buku bantal/buku kain merupakan salah satu media yang sangat positif. Selain menggunakan warna-warna cerah yang merangsang bayi, buku jenis ini juga biasanya memperkenalkan berbagai tekstur yang bisa merangsang indera peraba si kecil, sehingga ia mulai mengenal apa itu kasar, halus, lembut, berbulu, dsb.
Menurut American Academy of Pediatrics, kegiatan membaca yang baik untuk bayi adalah yang melibatkannya untuk proaktif dan dapat dimulai bahkan sejak bayi terlihat belum menanggapi atau merespon.
Untuk kegiatan membaca, buku bantal/buku kain merupakan salah satu media yang sangat positif. Selain menggunakan warna-warna cerah yang merangsang bayi, buku jenis ini juga biasanya memperkenalkan berbagai tekstur yang bisa merangsang indera peraba si kecil, sehingga ia mulai mengenal apa itu kasar, halus, lembut, berbulu, dsb.
Bahkan banyak juga buku bantal/kain yang juga merangsang perkembangan motorik halus bayi dengan menggunakan ritsleting maupun kancing yang bisa dibuka tutup. Ada juga bagian-bagian yang jika dibuka akan menampilkan gambar, sehingga menambah efek kejutan untuk bayi. Semua ini dapat mengajak si kecil untuk berperan aktif dalam kegiatan membaca.
Selain buku untuk anak dengan warna cerah dan variasi tekstur, metode flash card juga dapat membantu sebagai kegiatan membaca yang melibatkan bayi secara proaktif.
Mengenai kapan sebaiknya kegiatan ini diterapkan pada bayi, Lynne mengatakan, “Lebih dini, lebih baik”.
3. Tanggapan bayi terhadap suara bernada tinggi
Selain buku untuk anak dengan warna cerah dan variasi tekstur, metode flash card juga dapat membantu sebagai kegiatan membaca yang melibatkan bayi secara proaktif.
Mengenai kapan sebaiknya kegiatan ini diterapkan pada bayi, Lynne mengatakan, “Lebih dini, lebih baik”.
3. Tanggapan bayi terhadap suara bernada tinggi
Anda tentu sering berbicara dengan bayi bukan? Jika ya, mengapa ketika berbicara dengan bayi Anda menggunakan suara kecil serta intonasi layaknya pengisi suara pada film animasi? :)
Ya, ternyata berbicara dengan bayi seperti itu memiliki dasar pengetahuan tersendiri lho! Ternyata berdasarkan penelitian, bayi akan belajar lebih baik ketika suara yang ditangkapnya bersifat seperti itu, dibandingkan jika ia mendengar suara biasa.
Sebagai contoh, sebuah eksperimen dilakukan terhadap bayi berusia 6 bulan. Kepadanya diucapkan beberapa kata yang baru dikenalnya dengan menggunakan 2 jenis suara; suara kecil dan suara biasa orang dewasa.
Ternyata, kata-kata baru yang diucapkan menggunakan suara kecil berintonasi tinggi dapat langsung dikenali oleh si bayi ketika diulangi keesokan harinya. Sebaliknya, kata-kata yang sama yang diucapkan menggunakan suara normal orang dewasa ternyata sama sekali tidak dikenali olehnya.
Menarik juga ya… ;) (*)
Ya, ternyata berbicara dengan bayi seperti itu memiliki dasar pengetahuan tersendiri lho! Ternyata berdasarkan penelitian, bayi akan belajar lebih baik ketika suara yang ditangkapnya bersifat seperti itu, dibandingkan jika ia mendengar suara biasa.
Sebagai contoh, sebuah eksperimen dilakukan terhadap bayi berusia 6 bulan. Kepadanya diucapkan beberapa kata yang baru dikenalnya dengan menggunakan 2 jenis suara; suara kecil dan suara biasa orang dewasa.
Ternyata, kata-kata baru yang diucapkan menggunakan suara kecil berintonasi tinggi dapat langsung dikenali oleh si bayi ketika diulangi keesokan harinya. Sebaliknya, kata-kata yang sama yang diucapkan menggunakan suara normal orang dewasa ternyata sama sekali tidak dikenali olehnya.
Menarik juga ya… ;) (*)