Menu Atas

Iklan

iklan

Masalah Seks Usia Dini Akibat Kurikulum Sekolah yang Statis

Admin
Sabtu, 09 Agustus 2014 | 11.19.00 WIB Last Updated 2014-08-09T04:19:56Z
ilustrasi

JAKARTA - Survei Komnas HAM Anak 2010 mencatat 62,7 persen pelajar SMP di Indonesia pernah melakukan hubungan seksual pranikah. Ironis dan memprihatinkan kasus tersebut bisa terjadi di Indonesia, negara yang mengklaim dirinya sebagai negara yang agamais.

Lantas siapa yang harus bertanggung jawab atas bobroknya moral anak yang notabenenya adalah generasi penerus bangsa?

Untuk soal pengawasan perilaku anak, orang tua jelas berperan penting. Namun peran sekolah juga tidak kalah pentingnya.

Praktisi Multiple Intelligence & Holistic Learning Edy Wiyono atau akrab disapa Ayah Edy, mengatakan melalui materi pendidikan sekolah dapat membentuk karakter anak sehingga menjadi anak yang berakhlak dan bermoral di tengah perubahan sosial yang kian dinamis.

Namun sayang, ia menilai kurikulum pendidikan yang berlaku saat ini masih tergolong statis.

"Kurikulum belum mengikuti dinamika permasalahan sosial yang terjadi," ujarnya saat acara penutupan Daycare 2014 yang digelar Unilever Indonesia, Jumat (8/8/2014).

Ia menambahkan tolak ukur kurikulum Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ini masih terfokus pada nilai akademis, tidak menyentuh perkembangan mental dan hormonal anak.

Menurutnya, ada dua fungsi yang sekolah harus jalankan, yaitu fungsi mendidik dan mengajar. Mengajar berkaitan dengan kecerdesan anak dalam bidang akademis. "Ketika berbicara mendidik, wilayahnya jelas berbeda. Ini mencakup karakter anak, hati nurani dan akhlak," ujarnya.

Untuk itu, penting bagi sekolah membekali para tenaga pengajarnya tentang pentingnya rasa peka terhadap kebutuhan anak di tengah pesatnya arus informasi.

"Sekolah tidak boleh tabu membahas pendidikan seksual kepada murid-muridnya. Selama masa pertumbuhan anak selalu dipenuhi rasa penasaran, salah satunya soal seksualitas. Sekolah pun harus menerangkannya secara sejelas. Daripada mereka tahu dari sumber yang tidak jelas," jelas Edy.

sumber
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Masalah Seks Usia Dini Akibat Kurikulum Sekolah yang Statis

Tag Terpopuler

Iklan

iklan