Menu Atas

Iklan

iklan

Begini Tahapan Makan Pendamping ASI

Admin
Sabtu, 09 Agustus 2014 | 11.17.00 WIB Last Updated 2014-08-09T04:17:00Z

SAYBANYAK -
Selama enam bulan pertama, bayi dianjurkan tidak mengonsumsi apapun selain air susu ibu. Namun setelahnya, sang buah hati sudah bisa menyantap makanan selain ASI. Secara bertahap, bayi bisa menyicip menu lain yang cair, kemudian lembut, dan berlanjut ke makanan kasar.

Menurut dokter spesialis anak, Franda Prawita, proses pengenalan makanan pendamping ASI sebaiknya dilakukan sejak usia enam bulan ke atas. Sebab pada masa itu, sistem pencernaan bayi mulai terbentuk dan kebutuhan akan nutrisi semakin bertambah. Maka tidak heran jika bayi terlihat kerap memasukkan tangan ke mulut, karena rasa lapar yang tidak cukup dipenuhi oleh ASI.

"Kalau pemberian makanan pendamping ASI terlambat, bisa berakibat bayi tumbuh tidak normal. Seperti kekurangan berat atau tinggi badan," kata dia kepada Plasadana.com untuk Yahoo Indonesia, Jumat, 18 Juli 2014.

Untuk mulai memperkenalkan makanan kepada bayi, Franda melanjutkan, bisa dengan menu yang mengandung zat besi, protein, dan karbohidrat. Seperti pisang, wortel, alpukat, sayuran hiijau, buah-buahan, atau hati ayam. Upayakan, makanan awal yang diberikan masih bertekstur lembut. Sehingga saluran pencernaan buah hati tidak kaget saat menerimanya.

"Perhatikan reaksi bayi, jika ada tanda tidak suka ataupun alergi mungkin ada masalah pada jenis makanan atau tingkat kehalusannya," kata dia. "Kalau terjadi respon negatif, jangan ragu bawa ke dokter untuk berkonsultasi."

Apabila bayi menginjak usia 7-8 bulan, makanan pendamping dengan tekstur yang sedikit kasar sudah bisa diberikan. Kemudian berlanjut ke makanan yang lebih kasar ketika memasuki umur 9-10 bulan. "Tahapan ini untuk melatih pencernaan, sekaligus menambah kualitas asupan nutrisi secara perlahan sesuai kebutuhan bayi," kata dia.

Tahap selanjutnya, sekitar usia 11-12 bulan bayi sudah bisa mengonsumsi bubur tim dengan ditemani sayuran pelengkap. Dengan catatan, racikan bumbu yang digunakan tidak terlalu banyak mengandung garam, merica, cabai ataupun memiliki bau yang sangat menyengat. Sebab meski telah siap menyantap makanan kasar, bayi tetap memiliki saluran percernaan yang sensitif. Menu dengan banyak bumbu bisa berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan pada tubuh bayi.

"Perhatikan juga kebersihan alat makan, karena kuman sangat mudah masuk ke tubuh sang bayi dan berisiko terhadap kesehatannya," kata dia.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Begini Tahapan Makan Pendamping ASI

Tag Terpopuler

Iklan

iklan