SAYABANAK - Selama ini banyak studi mengungkapkan jika anak kebanyakan menonton televisi dan tidak beraktivitas maka si anak akan mudah gemuk. Tapi sebuah studi baru menemukan malas-malasan di depan TV takkan menyebabkan penumpukan lemak tubuh pada anak sebanyak kurang berolahraga.
Selain itu tim peneliti dari Northwestern University di Chicago, AS ini mengemukakan bahwa semakin banyak waktu yang dihabiskan anak untuk berjalan kaki setiap harinya, semakin rendah persentase lemak tubuhnya. Tapi waktu yang mereka habiskan untuk bermalas-malasan tidaklah ada bedanya.
Seperti dilansir Huffingtonpost, Jumat (18/1/2013), untuk membuktikannya peneliti menggunakan data pengamatan anak dari berbagai usia sejak tahun 2000-2009.
Komposisi tubuh dan lemak dari 277 anak laki-laki dan 277 anak perempuan pun diukur ketika mereka berusia 11, 13 dan 15 tahun dengan menggunakan teknik sinar X yang awalnya dikembangkan untuk mengamati kepadatan tulang. Anak-anak ini juga dipasangi accelerometer untuk mengukur pergerakan tubuh selama studi.
Dari situ diketahui, bahkan pada anak-anak yang paling jarang berolahraga, jumlah waktu yang mereka habiskan untuk duduk-duduk ternyata tak memberikan pengaruh pada penumpukan lemak. Namun pada anak laki-laki yang duduk-duduk kurang dari 6,5 jam per hari, massa lemak tubuhnya menunjukkan angka yang hampir sama.
Sebaliknya anak laki-laki yang menghabiskan waktu paling sedikit untuk melakukan aktivitas sedang atau berat memiliki rata-rata lemak tubuh 5 kg lebih banyak dibanding partisipan yang paling banyak berolahraga. Sedangkan untuk anak perempuan berusia 13 tahun yang aktivitas fisiknya paling sedikit tercatat memiliki lemak tubuh 3,2 kg lebih banyak daripada yang rajin berolahraga.
Hasilnya pun sama pada setiap kelompok usia, meski peneliti tidak mencatat apakah setiap anak mengalami kelebihan berat badan atau tidak.
Pada studi sebelumnya, tim peneliti yang sama juga menemukan bahkan aktivitas berintensitas ringan sekalipun seperti jalan kaki yang dilakukan setiap hari terbukti menyebabkan rendahnya kadar lemak pada remaja.
"Studi kami mendukung panduan aktivitas fisik dari pemerintah. Seperti kita tahu Department of Health and Human Services AS merekomendasikan agar anak-anak dan remaja melakukan latihan fisik sedikitnya dengan intensitas jalan cepat atau sekitar 5,6 km/jam selama 60 menit setiap harinya," ujar ketua tim peneliti Soyang Kwon, seorang peneliti kedokteran anak dari Northwestern University.