SAYABANAK - Meski susu merupakan makanan cair, namun sebaiknya anak tidak diberikan susu setelah ia muntah. Terlebih jika anak mengalami episode muntah yang disebabkan oleh virus atau disebut gastroenteritis.
Ketika anak muntah, ia tidak hanya mengeluarkan makanan di lambungnya, tetapi juga elektrolit penting dan cairan yang membantu jantung, otak, dan otot-ototnya bekerja optimal.
Cara terbaik untuk mengatasi muntah berulang adalah mengganti cairan yang hilang untuk mencegah dehidrasi. Sebaiknya anak diberikan oralit atau pedialit.
Menurut situs KidsHealth, sebaiknya anak tidak diberikan susu setelah muntah karena tidak mengandung cukup elektrolit. Selain itu dikhawatirkan susu justru akan mengiritasi lambung anak.
Hal itu terjadi karena muntah sendiri sudah menyebabkan lambung anak mengalami inflamasi. Susu pada umumnya tidak bisa diserap dengan baik sehingga justru menambah iritasi.
Pada anak yang berusia di atas setahun, tunggulah dua atau tiga hari setelah gejala muntah mereda sebelum memberikan susu. Sementara untuk anak berusia kurang dari setahun susu, baik ASI atau susu formula, bisa diberikan setelah anak tidak muntah lagi selama 8 jam. Mulailah dalam porsi kecil dan tambahkan porsinya jika perutnya bisa menoleransi.
Meski muntah pada umumnya bisa diatasi sendiri di rumah, tetapi ada beberapa kasus dimana anak membutuhkan pertoongan medis. Ini terutama jika anak menunjukkan tanda dehidrasi seperti mulut kering, air mata sedikit saat ia menangis, urin berkurang, atau mata tampak cekung.