SAYBANAK - Bernapas melalui hidung dan paru-paru merupakan hal baru bagi bayi yang baru saja lahir yang kadang menimbulkan suara yang bising. Orang tua harus mampu melakukan monitoring terhadap kondisi pernapasan bayinya untuk memastikan keadaannya normal.
Seperti dilansir whattoexpect, ada 4 faktor pernapasan pada bayi yang perlu Anda perhatikan, yaitu:
1. Variabilitas
Jika Anda memperhatikan bayi dengan seksama, Anda mungkin akan melihat bahwa pernapasan bayi akan lebih lambat ketika dalam kondisi tenang dan santai, dan akan lebih cepat ketika bayi bersemangat.
2. Kecepatan
Ketika bayi bangun dari tidurnya, perhatikan kecepatan napasnya. Napas bayi dikatakan normal jika dapat mengambil napas sekitar 60 kali per menit, terutama jika bayi terbangun dari tidur dan menangis. Pada kondisi ini, bayi dapat bernapas jauh lebih cepat daripada orang dewasa.
3. Jeda
Ketika bayi sedang tidur, Anda mungkin memperhatikan dada bayi berhenti naik turun selama beberapa detik. Tetapi Anda tidak perlu mengkhawatirkan hal ini karena normal terjadi. Bayi yang baru lahir sering menahan napas selama 5 sampai 10 detik, dan kemudian mulai bernapas kembali.
4. Suara
Bayi kadang dapat mengeluarkan suara ketika bernapas karena hidungnya tersumbat oleh lendir atau air susu ibu yang masuk hidung dan mengering. Tetapi bayi dengan sendirinya dapat membuka mulutnya sebagai rute alternatif untuk oksigen. Anda dapat meredakan hidung bayi yang tersumbat dengan menyedot hidungnya.
Anda perlu khawatir jika bayi bernapas lebih dari 60 kali per menit ketika sedang bersemangat dan tidak melambat ketika bayi telah tenang atau jika bayi bernapas begitu keras menarik dadanya setiap kali menghirup napas. Segera periksakan kondisi bayi Anda ke dokter.
Jika napas bayi Anda berhenti selama lebih dari 10 detik pada suatu waktu dan tubuhnya membiru, segera cari pertolongan medis secepatnya.
sumber