JAKARTA - Anda yang sedang hamil sebaiknya jaga konsumsi makanan. Jangan kekurangan, apalagi berlebihan karena merasa harus memberi makan dua orang, Anda dan si bayi. Penelitian membuktikan bahwa wanita hamil obesitas lebih berisiko melahikan bayi yang dapat bisa menderita diabetes dan penyakit lainnya.
Seperti disampaikan pakar gizi dari Departemen Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Endang L. Achadi bahwa wanita hamil seharusnya tidak boleh gemuk dan tidak terlalu kurus karena kalau gemuk, bayinya akan berisiko gemuk dan diabetes.
"Kalau ibunya gemuk tidak bagus karena akan menyebabkan bayinya cenderung terlalu gemuk juga dan risiko diabetes meningkat," kata Endang saat seminar media dalam rangka Ulang Tahun PT Sarihusada ke 60 di Yogyakarta, ditulis Selasa (2/9/2014).
Risiko ini, kata Endang, telah dibuktikan sejumlah penelitian seperti salah satunya penelitian yang diterbitkan dalam Epigenetic Mechanisms and the Mismatch Concept of the Dpevelopment Origins of Helath and Disease oleh Godfrey, KM, Lillycrop, KA, Burdge, GH, Gluckman, PD, Hanson, MA.
"Peneliti menemukan evidence mengenai efek obesitas maternal dan diabetes gestasional sebagai faktor risiko terhadap penyakit metabolik dan penyakit pembuluh darah jantung di kemudian hari pada bayi yang dilahirkan. Hal ini semakin meyakinkan sebab ada indikasi adanya kelanjutan antar-generasi dari penyakit tersebut," jelas Endang, seperti dilansir liputan6.com.
Endang menambahkan, meski ada peran gen dalam risiko obesitas dan diabetes. Namun pola makan ibu saat hamil juga berpengaruh. Selain itu keterpaparan lingkungan juga memengaruhi kondisi gizi, metabolik dab hormonal.
Sebagai contoh, lanjut Endang, penelitian lain pada 2008 menemukan bahwa kegemukan saat hamil berkaitan erat dengan diabetes gestasional dan peningkatan risiko disposisi epigenetik yang mengakibatkan penyakit obesitas diabetes, sindrom metabolik dan penyakit pembuluh darah jantung. (*)
Seperti disampaikan pakar gizi dari Departemen Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Endang L. Achadi bahwa wanita hamil seharusnya tidak boleh gemuk dan tidak terlalu kurus karena kalau gemuk, bayinya akan berisiko gemuk dan diabetes.
"Kalau ibunya gemuk tidak bagus karena akan menyebabkan bayinya cenderung terlalu gemuk juga dan risiko diabetes meningkat," kata Endang saat seminar media dalam rangka Ulang Tahun PT Sarihusada ke 60 di Yogyakarta, ditulis Selasa (2/9/2014).
Risiko ini, kata Endang, telah dibuktikan sejumlah penelitian seperti salah satunya penelitian yang diterbitkan dalam Epigenetic Mechanisms and the Mismatch Concept of the Dpevelopment Origins of Helath and Disease oleh Godfrey, KM, Lillycrop, KA, Burdge, GH, Gluckman, PD, Hanson, MA.
"Peneliti menemukan evidence mengenai efek obesitas maternal dan diabetes gestasional sebagai faktor risiko terhadap penyakit metabolik dan penyakit pembuluh darah jantung di kemudian hari pada bayi yang dilahirkan. Hal ini semakin meyakinkan sebab ada indikasi adanya kelanjutan antar-generasi dari penyakit tersebut," jelas Endang, seperti dilansir liputan6.com.
Endang menambahkan, meski ada peran gen dalam risiko obesitas dan diabetes. Namun pola makan ibu saat hamil juga berpengaruh. Selain itu keterpaparan lingkungan juga memengaruhi kondisi gizi, metabolik dab hormonal.
Sebagai contoh, lanjut Endang, penelitian lain pada 2008 menemukan bahwa kegemukan saat hamil berkaitan erat dengan diabetes gestasional dan peningkatan risiko disposisi epigenetik yang mengakibatkan penyakit obesitas diabetes, sindrom metabolik dan penyakit pembuluh darah jantung. (*)