Menu Atas

Iklan

iklan

6 Pantangan bagi Ibu Hamil

Sayabanak
Sabtu, 04 Mei 2013 | 22.18.00 WIB Last Updated 2013-05-04T15:18:35Z


SAYABANAK - Hamil bagi perempuan adalah hal yang menyenangkan, karena itu berarti akan ada buah hati yang akan lahir melengkapi hidupnya bersama suami. Namun pada masa kehamilan tersebut, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar sang bayi sehat selama di kandungan hingga setelah lahir.

Sejak pertama kali konsultasi kehamilan, Anda akan mendengar tentang semua makanan yang perlu dikonsumsi. Kalsium adalah kandungan penting untuk tulang bayi dan juga tulang Anda, serta asam folat yang berguna untuk mencegah kelainan. Namun bagaimana dengan makanan yang harus dihindari? Dikutip dari Parents Indonesia, berikut ini adalah makanan tersebut.

Kafein
Mengonsumsi kafein dalam dosis tinggi setiap hari selama masa kehamilan, baik itu kopi, teh, minuman bersoda, atau berenergi, sejak dulu diasosiasikan dengan peningkatan risiko keguguran. Sebuah studi dari Kaiser Permanente Division of Research pada tahun 2008 membenarkan fakta itu.

Studi tersebut menemukan bahwa perempuan yang mengonsumsi 200 miligram atau lebih kafein setiap hari (setara dengan dua gelas kopi atau lebih, atau lima kaleng soda yang mengandung kafein) memiliki risiko mengalami keguguran dua kali lipat lebih tinggi dari mereka yang tidak meminumnya.

“Adalah ide yang baik untuk mengonsumsi minuman non-kafein, terutama pada trimester pertama, karena ini adalah masa paling berisiko untuk mengalami keguguran,” ujar Bridget Swinney, seorang penulis buku “Eating Expectantly”.

Keju lembut
Sebaiknya hindari jenis keju seperti Brie, Camembert, goat dan feta (keduanya dari susu kambing), queso blanco, blue (bintik-bintik biru), atau jenis yang berserat. Karena jenis tersebut mungkin tidak mengalami proses pasteurisasi dan terkontaminasi Listeria, yaitu bakteri yang bisa memicu keracunan makanan. Ini bahkan bisa mengakibatkan keguguran atau bayi lahir prematur.

“Jenis keju-keju lembut itu berisiko tinggi karena tidak diawetkan, seperti cheddar atau Parmesan, dimana bakteri mati dengan natural,” ungkap dr. Hope Ricciotti, profesor ginekologi dari Harvard Medical School dan penulis “I’m Pregnant! Now What Do I Eat?”.

Daging
Berhati-hatilah saat berniat membeli daging dingin. Jika pengolahan dan penyimpanannya tidak ditangani dengan benar ketika di pabrik atau di kios daging, kemungkinan daging akan tercemar Listeria. Untuk berjaga-jaga, masaklah daging yang dibeli dengan suhu tinggi hingga matang untuk mematikan bakteri. Daging bisa saja terkontaminasi toksoplasma, yaitu parasit yang bisa menyebabkan infeksi, kematian bayi, dan masalah kesehatan serius.

Ikan
Kandungan merkuri dalam ikan bisa menyebabkan kegagalan perkembangan otak fatal pada bayi. Ikan dengan kandungan merkuri tinggi yang termasuk dalam daftar dilarang dikonsumsi adalah ikan hiu, tilefish, king mackerel, ikan cucut, dan tuna albacore. Tapi, tidak semua tuna berpengaruh buruk. Anda bisa memilih tuna kalengan dengan tingkat kandungan merkuri rendah. Tentunya, batasi konsumsi satu sampai dua kali seminggu, atau tidak lebih dari 12 ons.

Kesalahan yang sering dilakukan sebagian perempuan hamil adalah berhenti total mengonsumsi ikan. Padahal, tidak semua ikan mengandung merkuri, salmon misalnya, tidak mengandung merkuri, justru merupakan sumber asam lemak omega 3 yang sangat dibutuhkan selama kehamilan. Apapun jenis ikan yang dikonsumsi, hindari ikan mentah dan setengah matang.

Telur
Telur memiliki sumber protein tinggi berkualitas dan kandungan nutrisi penting seperti choline. Namun telur juga berisiko terkontaminasi bakteri Salmonella, yaitu bakteri berbahaya bagi perempuan hamil. Jadi, pastikan untuk mendapatkan telur yang ‘aman’.

Belilah telur yang disimpan dalam lemari pendingin, dan jangan mengambil telur yang retak atau berkulit kotor. Hindari memakan telur setengah matang, saus salad yang mengandung telur mentah, eggnog yang tidak dipasteurisasi, es krim buatan non pabrik, serta jangan mencicipi kue yang belum matang.

Alkohol
Pembahasan tentang alkohol tampaknya sudah jelas. Di tahun 2005, US Surgeon General mengeluarkan pernyataan yang mendorong semua perempuan dan tentunya perempuan hamil, untuk menghindari konsumsi alkohol. Centers for Disease Control and Prevention juga menyatakan tidak ada tingkat aman untuk konsumsi alkohol semasa kehamilan.

Ingatlah, jika Anda mengonsumsi alkohol, begitu pula dengan bayi Anda, karena alkohol akan langsung diterima plasenta. Perempuan yang sering mengonsumsi minuman beralkohol menempatkan bayinya pada risiko tinggi menderita alcohol spectrum disorder yang dapat mengakibatkan berbagai efek. Mulai dari kesulitan belajar ringan hingga berat, kelainan fisik, serta kelainan sistem saraf pusat.

Jadi, para perempuan hamil, berhati-hatilah dalam mengonsumsi makanan.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • 6 Pantangan bagi Ibu Hamil

Tag Terpopuler

Iklan

iklan