Daun ubi jalar. (ist) |
SAYABANAK - Tak bisa dipungkiri, Indonesia kaya akan sumber daya alam yang amat berpotensi. Potensi ini bisa dimanfaatkan untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan yang ada di Indonesia.
Salah satunya adalah ubi jalar. Walau banyak orang yang menganggap tanaman ini identik dengan makanan orang desa, ubi jalar ternyata menyimpan khasiat yang menakjubkan.
"Daun ubi jalar bisa dipakai untuk mengobati demam berdarah. Daunnya diambil lalu direbus, lalu air rebusannya diminum," kata Prof Dr Ahmad Sulaeman, pakar gizi dari IPB dalam kegiatan 'Ayo Melek Gizi' yang diselenggarakan Sari Husada di Kampung Nyalindung, Bogor, Jumat (25/1/2013).
Prof Ahmad menjelaskan bahwa tak hanya bisa digunakan untuk mengobati demam berdarah saja, air rebusan daun ubi jalar juga bisa digunakan untuk mengobati diabetes melitus, menurunkan kolesterol dan memperbanyak ASI.
Kandungan alkoloid dan karotenoid di dalamnya diyakini memiliki efek yang baik bagi tubuh. Tak hanya untuk obat, daun ubi jalar juga bisa disajikan sebagai makanan dengan kandungan nilai gizi yang tinggi.
"Permasalahan gizi buruk di Indonesia ini sebenarnya bisa diselesaikan dengan bahan-bahan makanan lokal. Ada banyak tanaman di sekitar kita yang bisa dimanfaatkan," ujar Prof Ahmad.
Misalnya, Prof Ahmad mencontohkan tanaman liar yang di Sunda akrab disebut Babadotan. Tamaman yang sering dijumpai tumbuh di pekarangan ini ternyata berkhasiat mengatasi gangguan pencernaan dan maag.
Oleh karena itu, Prof Ahmad menganjurkan untuk mulai lagi aktif menanam tanaman obat keluarga. Prof Ahmad yang sudah melakukannya selama beberapa tahun terkahir mengaku tanaman-tanaman inilah kunci kesehatan dan kebugarannya.
"Sampai sekarang saya belum pernah dirawat di rumah sakit karena penyakit parah," kata Prof Ahmad.
sumber
Salah satunya adalah ubi jalar. Walau banyak orang yang menganggap tanaman ini identik dengan makanan orang desa, ubi jalar ternyata menyimpan khasiat yang menakjubkan.
"Daun ubi jalar bisa dipakai untuk mengobati demam berdarah. Daunnya diambil lalu direbus, lalu air rebusannya diminum," kata Prof Dr Ahmad Sulaeman, pakar gizi dari IPB dalam kegiatan 'Ayo Melek Gizi' yang diselenggarakan Sari Husada di Kampung Nyalindung, Bogor, Jumat (25/1/2013).
Prof Ahmad menjelaskan bahwa tak hanya bisa digunakan untuk mengobati demam berdarah saja, air rebusan daun ubi jalar juga bisa digunakan untuk mengobati diabetes melitus, menurunkan kolesterol dan memperbanyak ASI.
Kandungan alkoloid dan karotenoid di dalamnya diyakini memiliki efek yang baik bagi tubuh. Tak hanya untuk obat, daun ubi jalar juga bisa disajikan sebagai makanan dengan kandungan nilai gizi yang tinggi.
"Permasalahan gizi buruk di Indonesia ini sebenarnya bisa diselesaikan dengan bahan-bahan makanan lokal. Ada banyak tanaman di sekitar kita yang bisa dimanfaatkan," ujar Prof Ahmad.
Misalnya, Prof Ahmad mencontohkan tanaman liar yang di Sunda akrab disebut Babadotan. Tamaman yang sering dijumpai tumbuh di pekarangan ini ternyata berkhasiat mengatasi gangguan pencernaan dan maag.
Oleh karena itu, Prof Ahmad menganjurkan untuk mulai lagi aktif menanam tanaman obat keluarga. Prof Ahmad yang sudah melakukannya selama beberapa tahun terkahir mengaku tanaman-tanaman inilah kunci kesehatan dan kebugarannya.
"Sampai sekarang saya belum pernah dirawat di rumah sakit karena penyakit parah," kata Prof Ahmad.
sumber