SAYBANAK.CO.CC - Memukul
anak sering dianggap sebagai sebuah peringatan pada anak agar tak lagi
melakukan kesalahan. Walaupun American Academy of Pediatrics (AAP) tidak
menyarankan jenis hukuman ini, namun sekitar setengah dari orangtua di
Amerika mengakui sering menghukum anak-anak mereka secara fisik jika
anak berperilaku buruk. Beberapa penelitian lain juga menunjukkan,
sekitar 70-90 persen ibu terpaksa memukul anak-anaknya.
"Kami melihat orang yang menggunakan hukuman fisik sebagai sarana reguler untuk mendisiplinkan anak-anak," ungkap Tracie Afifi, PhD, salah satu peneliti dari University of Manitoba.
Meski kadang-kadang Anda memukul anak dengan niat baik, namun sebaiknya hal ini tidak dijadikan kebiasaan. Sebuah studi yang dilakukan oleh University of Manitoba di Winnipeg, Kanada, dan diterbitkan dalam Journal Pediatrics mengungkapkan risiko bahaya yang ditimbulkan dari hukuman fisik berupa menampar, mendorong, dan memukul yang dilakukan orang tua pada anak sejak kecil.
Dari penelitian terhadap 34.000 orang berusia lebih dari 20 tahun, terlihat adanya gangguan mental yang dialami akibat hukuman fisik yang pernah mereka terima saat mereka kecil. Dalam perkembangannya, masalah gangguan mental akan berbekas, dan memperparah kesehatan mental mereka saat tumbuh dewasa. Hukuman fisik pada anak akan berakibat pada kesehatan mental seperti gangguan mood, depresi, kecemasan berlebihan, gangguan kepribadian, serta penyalahgunaan alkohol dan narkoba.
Para peneliti memperkirakan sekitar tujuh persen penyakit mental tersebut disebabkan oleh hukuman fisik yang dialami orang pada masa kecilnya. Memukul anak bisa meningkatkan risiko depresi pada anak (41 persen), dan mengalami masalah penyalahgunaan alkohol dan obat (59 persen). Kemungkinan timbulnya gangguan mental inilah yang membuat Afifi menegaskan bahwa hukuman fisik tidak boleh diterapkan untuk anak-anak dari segala usia.
sumber
"Kami melihat orang yang menggunakan hukuman fisik sebagai sarana reguler untuk mendisiplinkan anak-anak," ungkap Tracie Afifi, PhD, salah satu peneliti dari University of Manitoba.
Meski kadang-kadang Anda memukul anak dengan niat baik, namun sebaiknya hal ini tidak dijadikan kebiasaan. Sebuah studi yang dilakukan oleh University of Manitoba di Winnipeg, Kanada, dan diterbitkan dalam Journal Pediatrics mengungkapkan risiko bahaya yang ditimbulkan dari hukuman fisik berupa menampar, mendorong, dan memukul yang dilakukan orang tua pada anak sejak kecil.
Dari penelitian terhadap 34.000 orang berusia lebih dari 20 tahun, terlihat adanya gangguan mental yang dialami akibat hukuman fisik yang pernah mereka terima saat mereka kecil. Dalam perkembangannya, masalah gangguan mental akan berbekas, dan memperparah kesehatan mental mereka saat tumbuh dewasa. Hukuman fisik pada anak akan berakibat pada kesehatan mental seperti gangguan mood, depresi, kecemasan berlebihan, gangguan kepribadian, serta penyalahgunaan alkohol dan narkoba.
Para peneliti memperkirakan sekitar tujuh persen penyakit mental tersebut disebabkan oleh hukuman fisik yang dialami orang pada masa kecilnya. Memukul anak bisa meningkatkan risiko depresi pada anak (41 persen), dan mengalami masalah penyalahgunaan alkohol dan obat (59 persen). Kemungkinan timbulnya gangguan mental inilah yang membuat Afifi menegaskan bahwa hukuman fisik tidak boleh diterapkan untuk anak-anak dari segala usia.
sumber